Usulan Perbaikan Mutu Produk Untuk Meminimisasi Defect Menggunakan Metode Statistical Quality Control Pada Produk Model Case SW M11347 Di PT Tsuchiya Manufacturing Indonesia

Ermar, Andini (2023) Usulan Perbaikan Mutu Produk Untuk Meminimisasi Defect Menggunakan Metode Statistical Quality Control Pada Produk Model Case SW M11347 Di PT Tsuchiya Manufacturing Indonesia. Sarjana (S1) thesis, Universitas Islam "45" Bekasi.

	Text PENDAHULUAN.pdf Download (562kB)
	Text BAB I.pdf Download (116kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (187kB) | Request a copy
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (121kB) | Request a copy
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (364kB) | Request a copy
	Text BAB V.pdf Download (19kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (135kB)

Abstract

PT Tsuchiya Manufacturing Indonesia adalah perusahaan manufaktur yang berspesialisasi dalam injection plastic dan printing. Tingkat kerusakan pada produk Model Case SW M11347 berkisar antara 0,12% sampai dengan 0,95%. Hal tersebut menggambarkan bahwa PT Tsuchiya Manufacturing Indonesia masih belum dapat memenuhi volume standar tingkat kerusakan yang sudah ditentukan oleh pihak perusahaan yaitu 0,2%. Tujuan dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui penerapan SQC dalam menekan produk defect, serta mengetahui akar masalah yang menyebabkan terjadinya defect model Case SW M11347. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deksriptif untuk menemukan saran perbaikan yang dapat dilakukan untuk menurunkan tingkat kesalahan pada produk model case SW M11347. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui proses wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan metode Statistical Quality Control dengan alat bantu diagram P-Chart. Hasil dari diagram P-Chart, Pada bulan Maret, Mei, dan Juni pada tahun 2022 masih berada di luar batas wajar UCL. Sedangkan pada bulan Januari, Februari, Juli, Oktober, dan November 2022 masih berada di luar batas wajar LCL. Hal ini menggambarkan banyaknya terjadi penyimpangan yang signifikan. Tingkat defect yang paling banyak terjadi pada bulan Juni sebesar 34%. Faktor yang mempengaruhi tingkat defect diantaranya faktor Mesin, karena tekanan yang diberikan mesin injection untuk mendorong cairan panas plastic memasuki mold kurang sesuai. Untuk faktor Material, karena tidak penuhnya material cairan plastic panas yang memasuki ruang mold. Untuk faktor Manusia, kurangnya kemampuan dalam menggunakan mesin. Sedangkan untuk faktor Metode, instruksi kerja untuk tindakan perbaikan defect tidak ada. Diharapkan dalam mengendalikan kualitasnya perusahaan dapat lebih teliti, dan cermat dalam meminimalisir defect yang ada menggunakan metode SQC.

Actions (login required)

View Item