Strategi Digital Branding Human Initiative Melalui Media Sosial

Pertiwi, Intan (2025) Strategi Digital Branding Human Initiative Melalui Media Sosial. Sarjana (S1) thesis, Universitas Islam 45.

	Text PENDAHULUAN.pdf Download (614kB)
	Text BAB I.pdf Download (191kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (355kB) | Request a copy
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (243kB) | Request a copy
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy
	Text BAB V.pdf Download (171kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (176kB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis strategi digital branding yang diterapkan oleh Human Initiative untuk membangun serta menjaga kepercayaan publik melalui media sosial. Penelitian ini dilatar belakangi oleh kasus Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang menjadi sorotan media serta pembicaraan publik pada tahun 2022 karena kasus penyalahgunaan dana. Dari kasus tersebut, Media Survei Nasional (2022) menyebutkan bahwa 44,5 % publik tidak percaya lagi kepada lembaga sejenis ACT dan 30% masih percaya. Akibat dari goyahnya kepercayaan dari fenomena tesebut, dapat berdampak pada lembaga filantropi lainnya, termasuk Human Initiative. Penelitian ini menggunakan teori brand trust yang terdiri dari achieving result (pemenuhan janji kepada donatur), Acting with Intergrity (bertindak dengan integritas), dan Demonstrate Concern (kepedulian terhadap donatur). Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Human Initiative menggunakan media sosialnya untuk tetap berkomitmen dalam hal transparansi pelaporan dana serta jumlah penerima manfaat. Human Initiative menggunakan media sosial Instagram, Tiktok, X, FaceBook, Youtube, dan Linkedin untuk melakukan strategi digital brandingnya. Instagram menjadi kanal utama yang digunakan dalam melaporkan dokumentasi mengenai pendistribusian bantuan, pelaporan penerima manfaat yang diunggah setiap bulan, serta menunjukkan kepedulian emosional dan penghargaan terhadap donaturnya. Pendekatan tersebut perlahan berdampak kepada kembalinya kepercayaan. This research was conducted to analyze the digital branding strategies implemented by Human Initiative in building and maintaining public trust through social media. This study is motivated by the case of Aksi Cepat Tanggap (ACT), which garnered media attention and public discourse in 2022 due to allegations of fund misappropriation. Following this case, Media Survei Nasional (2022) stated that 44.5% of the public no longer trusts institutions similar to ACT, while 30% still have faith in them. The erosion of trust resulting from this phenomenon could have repercussions for other philanthropic organizations, including Human Initiative. This research employs the theory of brand trust, which comprises achieving results (fulfilling promises to donors), acting with integrity, and demonstrating concern (showing care for donors). The research methodology is qualitative, utilizing data collection techniques through interviews, observations, and documentation. The research findings indicate that Human Initiative utilizes its social media to remain committed to transparency in reporting funds as well as the number of beneficiaries. Human Initiative employs social media platforms such as Instagram, TikTok, X, Facebook, YouTube, and LinkedIn to carry out its digital branding strategy. Instagram serves as the primary channel used for reporting documentation regarding the distribution of assistance, with monthly reports on beneficiaries posted, as well as demonstrating emotional care and appreciation towards its donors.

Actions (login required)

View Item