Tafsir Pendidikan Islam (Problematika, Kajian Teoritis, dan Kajian Al-Quran)

Gunawan, Akmal (2022) Tafsir Pendidikan Islam (Problematika, Kajian Teoritis, dan Kajian Al-Quran). In: Tafsir Pendidikan Islam (Problematika, Kajian Teoritis, dan Kajian Al-Quran). Rajawali Pers, Depok, p. 1. ISBN 978-623-372-648-1

[img] Text
DUMMY BUKU TAFSIR PENDIDIKAN ISLAM.pdf

Download (3MB)

Abstract

Tidak terbantahkan lagi, bahwa Al-Quran adalah kitab suci yang mengatur segala kehidupan manusia. Al-Quran tidak saja menjabarkan masalah-masalah ekologi dan eskatologi, masalah privat dan sanksi bagi penjahat, bahkan hal ihwal keluarga dan negara juga diatur. Dengan demikian, sangatlah tepat bila Allah Swt menamakan wahyu-Nya itu dengan sebutan kitab petunjuk (hudan) , pemberi pelajaran/pengingat (al-Dzikra) , obat psikis dan non-psikis (syifa) serta rahmat , dan sebagainya. Fungsi-fungsi Al-Quran di atas menunjukkan, bahwa tidak ada urusan atau masalah kemanusiaan yang tidak diatur Al-Quran. Ini artinya, Al-Quran tidak saja membicarakan dan mengatur masalah keyakinan (akidah), ibadah, dan muamalah antar sesama manusia, tetapi hal-hal lain seperti politik serta kebudayaan juga mendapatkan perhatian Alquran. Demikian pula halnya dengan pendidikan dan segala macam urusan lain yang terkait dengannya. Di dalam pendidikan Islam terdapat beberapa sumber pendidikan Islam, para ahli sepakat bahwa Al-Qur`an dan Hadis adalah sumber pendidikan Islam sebagaimana mereka sependapat bahwa Al-Qur`an dan Hadis sebagai sumber utama dalam ajaran Islam. Al-Qur`an merupakan kitab petunjuk yang senantiasa mengajak manusia untuk menuntut ilmu pengetahuan, bahkan dalam salah satu ayat Al-Qur`an, Allah Swt menjanjikan akan menempatkan orang-orang yang berpengetahuan pada derajat yang lebih tinggi, dan diberi kebajikan yang banyak. Demikian tegasanya Allah Swt memerintahkan kepada manusia sehingga manusia termotivasi untuk menuntut ilmu pengetahuan dan mengembangkannya dalam berbagai bentuk kretaivitas, termasuk dalam perumusan tentang teori-teori pendidikan. Pendidikan dalam arti luas telah ditempatkan sebagai bagian dari misi Rasulullah Saw. yang utama dalam mengajarkan dan menyebarkan risalah yang diamanahkan Allah Swt kepadanya. Pada waktu itu, agama Islam juga telah menyampaikan bahwa proses pendidikan telah terjadi sejak awal adanya manusia di muka bumi, meskipun tidak terlalu persis sama dengan yang disaksikan di era sekarang ini. Namun yang pasti, paling tidak ada 3 hal penting isyarat dari Al-Quran mengenai pentingnya pendikan. Pertama, Al-Quran mengabarkan bahwa Islam merupakan agama literasi (Baca Al-Baqarah, 31). Bahkan lebih jauh Islam sangat mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Apa buktinya? Ketika Nabi Muhammad Saw. mendapatkan wahyu yang pertama, Malaikat Jibril tidak diutus untuk membawa perintah shalat, zakat, puasa, haji, dsb, melainkan perintah Iqra' (membaca) dan disaat bersamaan diperintah untuk Qalam (menulis). Artinya 2 kata kunci di atas sangat mempengaruhi kecerdasan manusia, sehingga berimplikasi kebermanfaatannya pada orang banyak atau sebaliknya. Kedua, Islam merupakan agama yang mempelopori integrasi ilmu pengetahuan, baik ilmu umum maupun ilmu agama. Bahkan dalam konteks proporsi keutamaan, keduanya sama2 bersumber dari Allah Swt. Hal inilah nantinya menjadi menarik, manakala kita mau mengkaji secara utuh kenapa diksi "Iqra", yang disampaikan oleh Malaikat Jibril berjumlah 5 kali, 3 tersirat dan 2 tersurat. Bahkan menariknya, obek bacaan Al-Quran utuh belum ada saat itu, ketika Malaikat Jibril menyuruh Nabi Muhammad Saw. untuk membaca. Lantas apa yg dibaca? Yang dibaca adalah ayat. Nah apa itu ayat? Mengenai pengertian ini sering kita terjebak pehamaman dangkal/parsial yang mengartikan ayat sebatas teks yg kita baca dalam Al-Quran saja. Hemat penulis, ayat juga berarti sinyal/tanda, baik berupa teks bacaan maupun konteks di luar bacaan yg mesti juga manusia baca, pahami, untuk dikontekstualisasikan lebih lanjut dalam praktik kehidupan sehari2. (Baca Q.S. Fushilat: 53). Nah, ketika seorang manusia, khususnya muslim telah memahami bahwa ayat adalah segala sinyal/tanda yg merupakan karya Allah, semisal langit, matahari, bumi, gunung, laut, sungai, danau, hewan, tumbuhan, termasuk manusia itu sendiri, maka dia tidak akan alergi dengan ilmu-ilmu umum yang notabanenya dikuasai oleh orang-orang Barat dewasa ini. Seperti halnya, ilmu Astronomi, Geologi, Oceonografi, Psikologi, termasuk teknologi, dsb, yg sudah ditipologikan menjadi 3 bagian ilmu, yaitu Sosial Humaniora, Eksakta, dan Terapan. Hanya saja, Barat juga tidak boleh menafikan, apalagi berpandangan sebelah mata dengan pernyataan-pernyataan Al-Quran tentang ketiga tipologi ilmu di atas, secara realitas teori-teori yang ditemukan dewasa ini termaktub juga dalam teks Al-Quran. Melalui buku ini penulis berusaha menghidangkan lebih lanjut khazanah isu-isu atau sub tema seputar pendidikan. Apa yang terhidang tentu saja terbuka luas untuk dikembangkan dan diperluan bahkan dikritik dan diluruskan demi mencapai kebenaran. Semoga buku ini dapat mewujudkan target yang diharapkan itu, sehingga terwujud peradaban pendidikan Islam yang yang mengantarkan pelakunya menjadi Khalifatullah dan ‘Abdullah.

Item Type: Book Section
Keywords / Kata Kunci: Pendidikan, Tafsir Al-Quran, Problematika
Subjects: Pendidikan
Pendidikan Agama Islam
Faculty: Fakultas Agama Islam > Pendidikan Agama Islam S1
Depositing User: Mr. Akmal Rizki Gunawan Hasibuan
Date Deposited: 10 Jun 2024 02:49
Last Modified: 10 Jun 2024 13:24
URI: http://repository.unismabekasi.ac.id/id/eprint/5371

Actions (login required)

View Item View Item