STRATEGI DINAS LINGKUNGAN HIDUP DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA BEKASI Studi Kasus : di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Batu

Indrajaya, Early Indira Salsabila (2023) STRATEGI DINAS LINGKUNGAN HIDUP DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA BEKASI Studi Kasus : di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Batu. Sarjana (S1) thesis, Universitas Islam "45" Bekasi.

	Text PENDAHULUAN(28).pdf Download (471kB)
	Text BAB 1(9).pdf Download (190kB)
	Text BAB 2(6).pdf Restricted to Repository staff only Download (135kB) | Request a copy
	Text BAB 3(5).pdf Restricted to Repository staff only Download (159kB) | Request a copy
	Text BAB 4(6).pdf Restricted to Repository staff only Download (542kB) | Request a copy
	Text BAB 5(5).pdf Download (77kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA(17).pdf Download (442kB)

Abstract

Pertumbuhan sampah kota tak terlepas dari perkembangan kota. Baik perkembangan penduduk, infrastruktur, maupun suprastruktur kota. Perkembangan sampah di Kota Bekasi, menurut data tonase sampah kota Bekasi tahun 2020 terdapat 346.921.290 ton sampah yang dihasilkan, sedangkan sampah yang terkelola hanya 182.071 ton. Oleh sebab itu peneliti mengkaji tentang “Strategi Dinas Lingkungan Hidup dalam Pengelolaan Sampah di Kota Bekasi; Studi Kasus di TPA Sumur Batu”. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif dengan menggunakan instrument pedoman wawancara. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori strategi dari Robert M Grant yang menyatakan bahwa ada tiga strategi dalam peranan. Hasil dari penelitian ini ada tiga aspek yang dikaji, pertama adalah strategi sebagai pengambilan keputusan. Untuk memperkuat aspek perlu adanya dasar hukum pelaksanaan pengelolaan sampah, rencana strategis aksi pengelolaan sampah, dan adanya sosialisasi mengenai pengelolaan sampah. Kedua, strategi sebagai target yang meliputi kegiatan pelaksanaan pengelolaan sampah, pencapaian visi dan misi, dan pola pengelolaan sampah yang optimal sebagai acuan dalam melaksanakan pengelolaan sampah. ketiga, strategi sebagai sarana koordinasi dan komunikasi. untuk memperkuat aspek ini perlu adanya rapat kordinasi rutin yang dilaksanakan minimal 1 bulan sekali, adanya kordinasi mengenai pengelolaan sampah yang berjalan melalui BSIP, TPS3R, Bank Sampah, dan TPA Sumur Batu, dan adanya monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan untuk menilai jalannya pengelolaan sampah.

Actions (login required)

View Item