164 MODEL PEMBELAJARAN KONTEMPORER

Amin S.Pd., M.Si, Dr. and Sumendap, Linda Yurike Susan, S.Pd, M.Pd. (2022) 164 MODEL PEMBELAJARAN KONTEMPORER. Pusat Penerbitan LPPM Universitas Islam "45" Bekasi, Bekasi. ISBN 978-623-98086-2-4 (Unpublished)

[img] Text
Ebook Komplit Pak Amin.pdf

Download (5MB)

Abstract

SINOPSIS Secara konseptual, model pembelajaran memiliki makna yang berbeda dengan konsep pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, teknik pembelajaran dan taktik pembelajaran. Model pembelajaran adalah suatu desain yang mengambarkan proses rincian dan penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan siswa berinteraksi sehingga terjadi perubahan atau perkembangan pada diri siswa. Pendekatan pembelajaran merupakan sudut pandang seseorang terhadap proses pembelajaran yang didasarkan pada teori tertentu yang diyakininya. Strategi pembelajaran merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan pendidik dan peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Strategi merupakan rencana tindakan termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya dalam pembelajaran. Sedangkan teknik dan taktik pembelajaran secara konseptual dapat dibedakan. Teknik pembelajaran ialah cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Buku ini menyajikan 164 model pembelajaran yang kalau diurut secara konseptual memiliki penamaan yang berbeda-beda baik itu termasuk kategori model pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, teknik atau taktik pembelajaran dan bahkan termasuk kategori pendekatan pembelajaran. 1) Model pembelajaran ABC. Model pembelajaran ini menugaskan siswa melakukan penyelidikan, memecahkan masalah, bekerja secara kooperatif, dan mengungkapkan ide-ide lisan yang diperoleh dari tulisan. Model pembelajaran ini memiliki peran penting dalam pelaksanaan proses pembelajaran di kelas, terutama dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis para siswa. 2) Model pembelajaran ABC 5 dasar. Model pembelajaran ini merupakan model pembelaran berbasis permainan tradisional yang menyenangkan dan mudah dimainkan karena tidak membutuhkan alat atau benda khusus untuk memainkannya, karena alat bantunya cukup menggunakan anggota badan, yaitu jari-jari tangan. 3) Model pembelajaran accelerated learning. Model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang mampu menggugah sepenuhnya kemampuan belajar para pelajar, membuat belajar menyenangkan dan memuaskan bagi mereka, serta memberikan sumbangan sepenuhnya pada kebahagiaan, kecerdasan, kompetensi, dan keberhasilan mereka. 4) Model pembelajaran active debate. Pembelajaran active debate merupakan metode pembelajaran yang unik karena mendorong siswa untuk aktif bekerja sama dan berkompetisi dalam pembelajaran yaitu anak didik diharapkan mampu mengemukakan pendapat. 5) Model pembelajaran active knowledge sharing. Metode pembelajaran ini dapat membentuk siswa dalam kerja sama tim dalam diskusi (bertukar pengetahuan) dan dapat membuat siswa siap materi terlebih dahulu karena sebelum materi diajarkan siswa diberikan pertanyaan terlebih dulu yang berkaitan dengan materi. 6) Model pembelajaran active learning. Konsep pembelajaran aktif bukanlah tujuan dari kegiatan pembelajaran, tetapi merupakan salah satu strategi yang digunakan untuk mengoptimalkan proses pembelajaran. Aktif dalam strategi ini adalah memosisikan guru sebagai orang yang menciptakan suasana belajar yang kondusif atau sebagai fasilitator dalam belajar, sementara siswa sebagai siswa peserta belajar yang aktif. 7) Model pembelajaran advokasi. Model pembelajaran ini merupakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student-centered advocacy learning) sering diidentikkan dengan proses debat yang menuntut para peserta didik terfokus pada topik yang telah ditentukan sebelumnya dan mengajukan pendapat yang bertalian dengan topik tersebut. 8) Model pembelajaran AIR. Model pembelajaran ini mengutamakan keaktifan siswa khususnya dalam mendengarkan, berbicara, memberikan ide atau argumentasi secara lisan (Auditory), melatih kemampuan pemecahan masalah (Intellectually) serta memantapkan pemahaman siswa melalui pengulangan (Repetition) terkait dengan materi yang dipelajari yaitu berupa pendalaman, perluasan, pemantapan dengan cara siswa dilatih melalui pemberian tugas atau kuis 9) Model pembelajaran ARCS. Model pembelajaran ini mempunyai empat komponen diantaranya Attention (perhatian), Relevance (relevansi), Confidence (percaya diri), dan Satisfaction (kepuasan) yang merupakan salah satu model yang baik digunakan oleh seorang guru dimana siswa diberikan kesempatan untuk aktif dalam proses pembelajaran, serta memberi motivasi yang dapat mendorong untuk mencapai hasil maksimal dalam belajar, dengan mengutamakan perhatian siwa, penyesuaian materi dengan pengalaman belajar siswa, menciptakan rasa percaya diri, dan menimbulkan rasa puas pada diri siswa. 10) Model pembelajaran ARIAS. Model pembelajaran ARIAS terdiri dari lima komponen yaitu: Assurance, Relevance, Interest, Assessment, dan Satisfaction. Model pembelajaran ini merupakan sebuah model pembelajaran yang dimodifikasi dari model pembelajaran ARCS dengan menambahkan unsur evaluasi (assessment). 11) Model pembelajaran artikulasi. Model pembelajaran ini menuntut siswa aktif dalam pembelajaran dimana siswa dibentuk menjadi kelompok kecil yang masing-masing siswa dalam kelompok tersebut mempunyai tugas mewawancarai teman kelompoknya tentang materi yang baru dibahas. 12) Model pembelajaran assesment search. Metode pembelajaran ini sangat menarik dalam memberikan tugas materi pelajaran oleh guru secara cepat dan bersamaan, dimana anak didik dilibatkan sejak awal untuk mengetahui masing-masing peserta didik dan belajar dilakukan secara kerja sama. 13) Model pembelajaran bamboo dancing. Model pembelajaran ini meskipun namanya tari bambu tetapi tidak menggunakan bambu, yaitu siswa yang berjajaran yang di ibaratkan sebagai bamboo. Metode pembelajaran ini cocok atau baik digunakan untuk materi yang membutuhkan pertukaran pengalaman pikiran dan informasi antar peserta didik. 14) Model pembelajaran beach ball. Model pembelajaran merupakan salah satu pembelajaran dengan membentuk kelompok-kelompok kecil yang menuntut adanya kerjasama antar anggota kelompok dan juga menciptakan setiap anggota kelompok untuk disiplin, karena hanya orang yang memegang bola yang berhak berbicara. 15) Model pembelajaran benar-salah berantai. Model pembelajaran ini merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif karena proses pembelajaran strategi pembelajaran benar salah berantai belajar dan bekerja dalam kelompok- kelompok kecil secara kalaboratif yang anggotanya terdiri dari 4 sampai 6 orang, dengan struktur kelompoknya yang bersifat heterogeny. 16) Model pembelajaran bengkel sastra. Model pembelajaran ini merupakan model mengajar yang menekankan pada kegiatan olah aktivitas kreatif dengan melakukan kegiatan bongkar pasang dan proses tambal sulam sampai karya yang dihasilkan agar benar-benar optimal. 17) Model pembelajaran bermain jawaban. Model pembelajaran ini akan membuat siswa merasa gembira. Siswa akan dihadapkan oleh suatu tantangan yang berupa masalah dan bersifat kompetisi. Selain itu, siswa juga akan berimajinasi dan mengeluarkan ide-ide yang mereka fikirkan. 18) Metode Billboard ranking. Model pembelajaran ini merupakan strategi yang tepat sekali digunakan untuk menstimulisasi refleksi dan diskusi mengenai nilai-nilai, gagasan dan pilihan-pilihan yang ada di dalam masyarakat. 19) Model pembelajaran bisik berantai. Model pembelajaran ini merupakan salah satu permainan bahasa. Permainan bahasa tersebut memiliki tujuan untuk memperoleh kegembiraan dan untuk melatih keterampilan tertentu. 20) Model pembelajaran brainstorming. Model pembelajaran ini merupakan suatu rangkaian kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki masalah secara sistematis, kritis dan logis sehingga mereka dapat menemukan sendiri pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai wujud adanya perubahan perilaku. 21) Model pembelajaran brain writing. Model pembelajaran ini merupakan satu model pembelajaran yang dalam penyampaiannya melalui bentuk tulisan. 22) Model pembelajaran buzz group. Model pembelajaran ini merupakan suatu penyajian bahan dimana guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membentuk kelompok kecil yang terdiri dari 3-6 orang untuk mengadakan diskusi guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan masalah. 23) Model pembelajaran card sort. Model pembelajaran ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarakan konsep penggolongan, sifat, fakta tentang suatu obyek, atau mengulang informasi. 24) Metode ceramah bervariasi. Metode ini merupakan cara penyampaian dan penyajian bahan pelajaran dengan disertai macam- macam penggunaan metode pengajaran lain, seperti tanya jawab, diskusi terbatas, pemberian tugas dan sebagainya. 25) Model pembelajaran charades. Charades atau tebak kata merupakan salah satu permainan yang sering ditemukan pada acara atau tayangan kuis di televisi, permainan ini sangat menyenangkan dan juga berguna dalam pembelajaran. 26) Model pembelajaran CIRC. Model pembelajaran ini merupakan pembelajaran yang muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. 27) Model pembelajaran circuit learning. Model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang memaksimalkan pemberdayaan pikiran dan perasaan dengan pola penambahan dan pengulangan. 28) Model Children Learning In Science (CLIS). Model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang berorientasi pada konstruktivisme Piaget yaitu berusaha untuk mengembangkan ide atau gagasan siswa tentang suatu masalah tertentu dalam pembelajaran serta merekonstruksi ide atau gagasan berdasarkan hasil pengamatan dan percobaan. 29) Model Pembelajaran Collaborative Learning. Model pembelajaran ini merupakan pembelajaran yang dilaksanakan peserta didik secara bersama- sama, kemudian memecahkan suatu masalah secara bersama-sama pula dan bukan belajar secara individu, pembelajaran ini menunjukkan akan adanya distribusi kecerdasan antara peserta didik satu kepada peserta didik yang lainnya ataupun sebaliknya selama proses pembelajaran kolaboratif berlangsung. 30) Model Pembelajaran complete sentence. Model pembelajaran ini merupakan salah satu strategi pembelajaran yang berusaha mempertimbangkan kemampuan siswa untuk memprediksi fragmen-fragmen teks yang ditugaskan pada mereka. 31) Model pembelajaran concept mapping. Model pembelajaran ini merupakan Model pembelajaran yang digunakan untuk membantu siswa dalam mengorganisasi materi pelajaran yang telah dipelajari dengan hubungan antar komponen. 32) Model pembelajaran concept sentence. Model pembelajaran ini merupakan strategi pembelajaran yang dilakukan dengan memberikan kartu- kartu yang berisi beberapa kata kunci-kata kunci tersebut disusun menjadi beberapa kalimat dan dikembangkan mejadi paragraf-paragraf. 33) Model Pembelajaran CO-OP CO-OP. Model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran kooperatif yang berorientasi pada tugas pembelajaran dan peserta didik mengendalikan apa dan bagaimana mempelajari bahan yang ditugaskan kepada mereka. 34) Model pembelajaran cooperatvive script. Model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang mendorong siswa untuk berpasangan dan bekerja sama antara dua orang dengan peran yang berbeda yakni sebagai pembicara dan pendengar. 35) Model pembelajaran CORE. Model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang menekankan kemampuan berpikir siswa dalam menghubungkan, mengorganisasikan, mendalami, mengelola, dan mengembangkan informasi yang didapat. 36) Model pembelajaran course review horay (CRH). Model pembelajaran ini merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang bersifat menyenangkan dan meningkatkan kemampuan siswa dalam berkompetisi secara positif dalam pembelajaran, selain itu juga dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa, serta membantu siswa untuk mengingat konsep yang dipelajari secara mudah. 37) Model pembelajaran creative problem solving (CPS). Model pembelajaran ini merupakan suatu model pembelajaran yang melakukan pemusatan pada pengajaran dan keterampilan pemecahan masalah, yang diikuti dengan penguatan keterampilan. 38) Model pembelajaran critical incident. Model pembelajaran ini merupakan sebuah model pembelajaran yang bertujuan untuk melibatkan siswa sejak awal dengan melihat pengalamannya. Artinya, strategi pembelajaran ini memungkinkan siswa belajar secara aktif karena mereka dituntut aktif dalam proses pembelajaran pada awal permulaan pembelajaran 39) Model pembelajaran crossword puzzle. Crossword puzzle merupakan permainan teka-teki yang dapat digunakan sebagai strategi pembelajaran yang baik dan menyenangkan tanpa kehilangan esensi belajar yang sedang berlangsung. 40) Model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL). Model pembelajaran ini merupakan suatu bentuk pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan peserta didik secara utuh agar dapat menemukan materi yang dipelajari serta menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata untuk diterapkan dalam kehidupan mereka, baik dalam lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat maupun warga negara dengan tujuan untuk menemukan makna materi tersebut bagi kehidupannya. 41) Metode demonstrasi. Metode ini merupakan metode panyajian pelajaran dengan memeragakan dan menunjukkan kepada siswa tetang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. 42) Model pembelajaran direct instruction. Model pembelajaran ini merupakan salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah. 43) Strategi pembelajaran discovery. Discovery merupakan suatu model pembelajaran untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan tahan lama dan setia dalam ingatan serta tidak akan mudah dilupakan oleh peserta didik. 44) Metode diskusi. Metode ini merupakan suatu metode atau cara mengajar dengan cara memecahkan masalah yang dihadapi, baik atau lebih, dimana setiap peserta diskusi berhak mengajukan argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya. 45) Model pembelajaran diskursus multy reprecentacy (DMR). Model pembelajaran ini merupakan bagian dari pembelajaran kooperatif yang bertujuan untuk meningkatkan kerja sama antar siswa, membentuk hubungan positif, mengembangkan rasa percaya diri, serta meningkatkan kemampuan akademik melalui aktivitas kelompok. 46) Double Loop Problem Solving (DLPS). Model pembelajaran ini merupakan pengembangan atau variasi dari model pembelajaran yang berbasis masalah di mana penekanannya pada pencarian sebab utama dari timbulnya masalah. 47) Strategi Directed Reading Activity (DRA). Strategi ini merupakan kerangka berfikir untuk merencanakan pembelajaran membaca suatu mata pelajaran yang menekankan membaca sebagai media pengajaran dan kemahiraksaraan sebagai alat belajar. 48) Metode drill. Metode drill atau latihan yang disebut juga dengan metode training yaitu merupakan suatu cara kebiasaan tertentu. 49) Directed Reading Thinking Activity (DRTA). DRTA merupakan suatu rancangan kegiatan membaca untuk memprediksi apa yang dipikirkan pembaca melalui aktivitas berpikir dengan mengkonstruk pengalaman yang dimiliki dikaitkan dengan ide pengarang sehingga didapatkan pemahaman mengenai isisuatu cerita. 50) Metode ECOLA. Metode ini merupakan salah satu metode membaca yang menggabungkan empat keterampilan berbahasa yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. 51) Metode eksperimen. Metode ini merupakan cara penyajian pelajaran dimana pesrta didik melakukan percoabaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. 52) Metode ekspositori. Metode ini merupakan cara penyampaian pelajaran dari seorang pendidik kepada peserta didik di dalam kelas dengan cara berbicara di awal pelajaran, menerangkan materi dan contoh soal disertai tanya jawab. 53) Metode estafet writing atau menulis berantai. Metode ini merupakan metode pembelajaran learning by doing atau active learning yang melibatkan peserta didik secara aktif menulis karangan narasi dengan cara bersama-sama atau berantai. 54) Model pembelajaran everyone is a teacher here. Model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang memberi kesempatan kepada setiap siswa untuk berperan sebagai guru bagi kawan- kawannya, sehingga siswa yang selama ini tidak mau terlibat akan ikut serta dalam pembelajaran secara aktif. 55) Model Pembelajaran example non example. Model pembelajaran ini merupakan pembelajaran kooperatif dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 2-3 orang dalam satu kelompok, sehingga setiap anggota bertaggung jawab atas setiap penguasaan komponen-komponen yang ditugaskan sebaik-baiknya. 56) Model pembelajaran experiential learning. Model ini merupakan model pembelajaran berdasarkan pengalaman yang dapat digunakan sebagai katalisator untuk menolong siswa mengembangkan kemampuannya dalam proses pembelajaran. 57) Model pembelajaran explicit instruction. Model pembelajaran ini merupakan salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah. 58) Strategi pembelajaran firing line. Strategi ini merupakan strategi yang diformat menggunakan pergerakan cepat yang dapat digunakan untuk menguji/testing dengan pergantian secara terus menerus dari kelompok. 59) Metode pembelajaran fishbowl. Metode ini merupakan metode berdiskusi yang menggunakan format lingkaran. Sebagian siswa membentuk lingkaran diskusi dan siswa-siswa yang lain membentuk lingkaran pendengar di sekeliling kelompok diskusi. 60) Metode pembelajaran gallery walk (pameran berjalan) atau disebut juga galeri belajar merupakan suatu cara untuk menilai dan mengingat apa yang telah siswa pelajari. 61) Model pembelajaran Gerlach dan Ely. Model pembelajaran ini merupakan suatu cara yang sistimatis dalam mengidentifikasi, mengembangkan, dan mengevaluasi seperangkat materi dan strategi yang diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. 62) Strategi giving question and getting answer (GQGA). Strategi pembelajaran ini merupakan salah satu strategi meninjau ulang (reviewing strategies), yang secara bahasa memberi pertanyaan dan menerima jawaban. 63) Metode pembelajaran group investigation (GI) merupakan salah satu bentuk metode yang menekankan pada partisipasi dan aktifitas peserta didik untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari melalui bahanbahan tersedia, misalnya melalui dari buku pelajaran atau melalui internet. 64) Strategi group resume. Strategi ini digunakan untuk materi yang membutuhkan waktu banyak yang tidak mungkin dijelaskan semua dalam kelas. Oleh karena itu dan untuk mengefektifkan waktu, maka siswa diberi tugas meresume yang telah ditentukan oleh guru dan siswa harus terlibat aktif untuk memberikan masukan dalam kelompok tersebut, yang terlebih dahulu dibentuk kelompok sebelum mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. 65) Model pembelajaran guided discovery (temuan terbimbing). Model pembelajaran ini digunakan untuk mengajarkan konsep (kategori dengan karakteristik- karakteristik yang sama) dan generalisasi (hubungan antara konsep). 66) Strategi pembelajaran guided note taking atau catatan terbimbing. Strategi ini merupakan strategi dimana seorang guru menyiapkan suatu bagan, skema (handout) sebagai media yang dapat membantu siswa dalam membuat catatan ketika seorang guru sedang menyampaikan pelajaran dengan metode ceramah 67) Metode pembelajaran guided teaching. Metode ini merupakan suatu metode pembelajaran dimana peserta didik didorong untuk berfikir sendiri sehingga dapat menemukan prinsip umum berdasarkan bahan yang difasilitasi oleh pengajar. 68) Model pembelajaran habit forming (pembiasaan). Model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang konsisten dan terprogram. Konsisten dalam pembinaan akhlak, kemampuan bahasa dan beribadah (pembiasaan: sholat berjamaah, tertib dan tepat waktu, minggu bahasa, bersikap, dan bertutur yang sopan). 69) Pembelajaran heuristic. Pembelajaran ini merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dapat dipilih dan digunakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran untuk membentuk sikap positif pada diri siswa, antara lain kreatif, inovatif, percaya diri, terbuka, dan mandiri. 70) Model pembelajaran IMPROVE. Model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran dengan menggunakan penekanan pada proses pembentukan suatu konsep dan memberikan kesempatan luas kepada siswa untuk berperan aktif dalam proses tersebut. 71) Model pembelajaran index card match. Model pembelajaran ini merupakan metode pembelajaran yang dikembangkan untuk menjadikan siswa aktif mempertanyakan gagasan orang lain dan gagasan diri sendiri dan seorang siswa memiliki kreatifitas maupun menguasai keterampilan yang diperlihatkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. 72) Model pembelajaran information search. Pembelajaran ini menerapkan metode mencari informasi menekankan pada aspek kerjasama antar individu dimana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri. 73) Strategi pembelajaran inquiring minds want to know. Strategi ini merupakan strategi pembelajaran aktif, dimana teknik pembelajaran ini sangat sederhana yang merangsang rasa ingin tahu peserta didik mengenai topik atau persoalan. 74) Metode pembelajaran inquiry. Metode pembelajaran ini merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. 75) Model pembelajaran inside outside circle (IOC). Model pembelajaran ini merupakan bagian dari pembelajaran kooperatif dengan sistim lingkaran kecil dan lingkaran besar di mana siswa saling membagi informasi pada saat yang bersamaan dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur. 76) Strategi pembelajaran instant assessment. Strategi ini merupakan strategi pembelajaran yang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran secara aktif dalam artian dengan menggunakan strategi ini dalam waktu singkat guru dapat mengetahui siswa baik dari sisi latar belakang, pengalaman, sikap, harapan dan perhatian. 77) Model pembelajaran jigsaw. Model pembelajaran ini merupakan sebuah model belajar kooperatif yang menitik beratkan pada kerja kelompok peserta didik dalam bentuk kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai enam peserta didik dan peserta didik tersebut bekerja sama saling ketergantungan positif dan bertanggung jawab secara mandiri. 78) Model pembelajaran kartu arisan. Model pembelajaran ini merupakan pembelajaran dengan cara menggunakan media serta prinsip arisan. Media yang digunakan antara lain gelas, kartu soal, dan kartu jawaban. 79) Pembelajaran konvensional. Model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang hanya memusatkan pada metode pembelajaran ceramah. 80) Strategi KWL (Know-Want to Know-Learned). Strategi pembelajaran ini merupakan strategi yang memberikan kepada siswa tujuan membaca dan memberikan suatu peran aktif siswa sebelum, saat, dan sesudah membaca. Strategi ini membantu mereka memikirkan informasi baru yang diterimanya. 81) Model pembelajaran Learning cycle 3 fase. Model pembelajaran ini merupakan salah satu model pembelajaran yang berlandaskan pada pandangan konstruktivisme, yang terdiri atas fase eksplorasi (exploration); pengenalan konsep (concept introduction); dan penerapan konsep (concept application). 82) Model pembelajaran learning Cycle “5E”. Model pembelajaran ini merupakan salah satu model pembelajaran dengan pendekatan kontruktivistik. yang menekankan bahwa pengetahuan kita adalah kontruksi (bentukan) kita sendiri. Model ini terdiri atas fase Engagement, Exploration, Explaination, Elaboration, Evaluation. 83) Model pembelajaran learning cycle 7E. Model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran berbasis kontruktivisme, yang kegiatan pembelajarannya diorientasikan pada kegiatan siswa. Model ini terdiri atas fase elicit, engage, eksplore, explain, elaborate, evaluate, dan extend. 84) Metode Learning Start with a Question (LSQ). Metode pembelajaran ini merupakan suatu strategi pembelajaran aktif yang dimulai dengan bertanya kemudian pendidik menjelaskan apa yang ditanyakan peserta didik. Bertanya dapat dipandang sebagai umpan balik dan keingintahuan peserta didik.Belajar pada hakikatnya adalah bertanya dan menjawab pertanyaan.Bertanya dapat dipandang sebagai refleksi dari keingintahuan individu, sedangkan menjawab pertanyaan mencerminkan seseorang dalam berpikir. 85) Strategi pembelajaran lightening the learning climate. Strategi pembelajaran ini merupakan salah satu strategi pembelajaran yang secara etimologi diartikan sebagai mencerahkan iklim belajar yamg dimaksud iklim belajar adalah suasana belajar pada saat proses belajar mengajar 86) Model pembelajaran make a match. Model pembelajaran ini merupakan pembelajaran kelompok yang memiliki dua anggota kelompok, masing- masing anggota kelompok tidak diketahui sebelumnya, tetapi dicari berdasarkan kesamaan pasangannya. 87) Model pembelajaran MASTER atau KUASAI. Model pembelajaran ini merupakan bagian dari cara belajar Accelerated learning yang merupakan singkatan dari Motivating your mind, Acquiring the information, Searching out the meaning, Triggering the memory, Enhibiting what you know, dan Reflecting how you have learned, sedangkan KUASAI adalah singkatan dari terjemahan dari MASTER, yaitu Kerangka pikiran untuk sukses, Uraikan faktanya, Apa maknanya, Sentakkan ingatan, Ajukan sesuatu yang anda ketahui, dan Introspeksi. 88) Model pembelajaran Means-ends analysis (MEA). Model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran berbasis pemecahan masalah yang terdiri dari tiga unsur kata, yakni: Means berarti cara, End berarti tujuan, dan Analysis berarti analisis atau menyelidiki secara sistematis. 89) Model pembelajaran mind mapping atau peta pikiran. Model pembelajaran ini merupakan suatu tekhnik pembuatan catatan-catatan yang dapat digunakan pada situasi, kondisi tertentu, seperti dalam pembuatan perencanaan, penyelesaian masalah, membuat ringkasan, membuat struktur, pengumpulan ide-ide, untuk membuat catatan, kuliah, rapat, debat dan wawancara. 90) Model pembelajaran missouri mathematics project (MMP). Model pembelajaran ini merupakan suatu model pembelajaran yang dirancang atau didesain untuk membantu guru dalam hal efektivitas penggunaan latihan-latihan agar siswa mencapai peningkatan yang luar biasa. 91) Strategi modeling the way. Strategi pembelajaran ini merupakan strategi pembelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk mempraktekkan ketrampilan spesifik yang dipelajari di kelas melalui demonstrasi. Siswa diberi waktu untuk menciptakan skenario sendiri dan menentukan bagaimana mereka mengilustrasikan ketrampilan dan teknik yang baru saja dijelaskan. 92) Model pembelajaran MURDER. Model pembelajaran ini digagas oleh Dansereau 1979 adalah salah satu model pembelajaran membaca pemahaman yang merupakan pengembangan dari Cooperative Script. MURDER merupakan akronim dari Mood, Understand, Recall, Digest, Expand, Review. 93) Model pembelajaran NHT. Model pembelajaran ini digunakan untuk melibatkan siswa dalam penguatan pemahaman terhadap materi pelajaran atau mengecek pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Selain itu model ini dapat meningkatkan keahlian seperti bertukar informasi, mendengarkan, menjawab pertanyaan dan menyimpulkan. 94) Model pembelajaran OK5R. Model pembelajaran ini di anggap sebagai pendekatan membaca buku teks yang sistemtis: Overview, Key ideas, Read, Record, Recite, Review dan Reflect (tinjauan umum, gagasan kunci, membaca, mencatatat, mengugkapkan kembali secara lisan, mengulang dan merenung kembali). Dari segi pelaksanaannya, metode ini menjadi tiga bagian: sebelum membaca, selama membaca, dan setelah membaca. 95) Model pembelajaran open ended problems (OEP). Model pembelajaran ini sering disebut dengan pembelajaran terbuka atau open ended learning (OEL), yaitu pembelajaran yang terfokus pada skill-skill pemecahan masalah dalam konteks autentik serta memberikan kesempatan indvidu/ siswa untuk eksplorasi dan membangun konsep. 96) Model pembelajaran Osborn. Model pembelajaran ini merupakan suatu model pembelajaran yang menggunakan pemikiran, ide- ide, imajinasi, keterampilan, keratifitas yang ada pada dalam diri peserta didik tersebut sebagai komponen utama dalam memecahkan suatu permasalahan. 97) Model pembelajaran outdoor mathematics. Model pembelajaran ini merupakan metode pengajaran dimana guru membimbing siswanya di luar kelas untuk menerapkan materi-materi matematika yang berhubungan dengan lingkungan dalam kehidupan sehari-hari, dengan tujuan untuk menghilangkan kesan negatif dan rasa bosan siswa terhadap matematika selama belajar di dalam kelas. 98) Metode pembelajaran pair check. Metode pembelajaran ini merupakan metode pembelajaran berkelompok antar dua orang atau berpasangan yang dipopulerkan oleh Spencer Kagan pada tahun 1990. Metode ini menerapkan pembelajaran kooperatif yang menuntun kemandirian dan kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan persoalan. Metode ini juga melatih tanggung jawab sosial peserta didik, kerja sama, dan kemampuan memberi penilaian. 99) Strategi pembelajaran peer lesson. Strategi pembelajaran ini merupakan suatu strategi pembelajaan active learning. Strategi ini didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa secara mandiri dan menuntut saling ketergantungan yang positif terhadap teman sekelompoknya karena setiap tanggung jawab untuk menguasai materi pelajaran yang telah ditentukan dan mengajarkan atau menyampaikan materi pelajaran kepada kelompok lain. 100) Model pembelajaran peer tutoring (tutor sebaya). Model pembelajaran ini merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang dilakukan dengan cara memperdayakan kemampuan siswa yang memiliki daya serap yang tinggi. Siswa tersebut mengajarkan materi atau latihan kepada temantemanya yang belum paham atau memiliki daya serap yang rendah. Pembelajaran ini mempunyai kelebihan ganda yaitu siswa yang mendapat bantuan lebih efektif dalam menerima materi sedangkan bagi tutor merupakan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan diri. 101) Model pembelajaran physical self-assessment. Model pembelajaran ini dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai penilaian diri sendiri, yakni bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman siswa atas materi pelajaran yang diberikan atau sejauh mana hasil belajar yang telah dicapai oleh mereka. Strategi ini dapat menjadi strategi yang menarik dan menyenangkan, dapat juga digunakan sebagai cara mengubah aktivitas kelas. 102) Model pembelajaran picture and picture. Model pembelajaran ini berbeda dengan media gambar dimana picture and picture berupa gambar yang belum disusun secara berurutan dan yang menggunakan adalah peserta didik, sedangkan media gambar berupa gambar utuh yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran. Dengan adanya penyusunan gambar guru dapat mengetahui kemampuan peserta didik dalam memahami konsep materi dan melatih berfikir logis dan sistematis. 103) Model pembelajaran picture word inductive. Model pembelajaran ini memadukan model berpikir induktif dan model penemuan konsep agar siswa dapat belajar kata-kata, kalimat-kalimat, dan paragraf-paragraf. Model ini merupakan sebuah model pengajaran yang memusatkan pada otak manusia untuk aktif berpikir melalui data- data yang diterimanya. Pengumpulan data-data yang bersifat khusus akan diproses dan ditarik kesimpulan secara umum. 104) Model pembelajaran POE. Model pembelajaran ini merupakan singkatan dari prediction, observation, explanation. Pembelajaran dengan model POE menggunakan tiga langkah utama dari metode ilmiah yaitu prediction atau membuat prediksi, membuat dugaan terhadap suatu peristiwa fisika; observasi, yaitu melakukan penelitian, pengamatan yang terjadi; dan explanation yaitu memberikan penjelasan. 105) Model pembelajaran point-counter point. Model pembelajaran ini sangat baik dipakai untuk melibatkan siswa dalam mendiskusikan isu-isu komplek secara mendalam. Strategi ini mirip dengan debat, hanya saja dikemas dalam suasana yang tidak terlalu formal. 106) Model pembelajaran PORPE. Model pembelajaran ini merupakan perpaduan dari konsep predict. organize, rehearse, practice, and evaluate yaitu strategi belajar yang dikembangkan oleh Simpson pada tahun 1986 yang dirancang untuk membantu siswa dalam (1) merencanakan secara aktif, memonitor, dan mengevaluasi pembelajaran mereka mengenai isi bacaan; (2) mempelajari proses-proses yang berbelit-belit dalarn persiapan ujian esai; dan (3) menggunakan proses menulis untuk mempelajari isi bacaan. 107) Model pembelajaran portofolio. Portofolio sebagai model pembelajaran dan penilaian merupakan kesatuan proses dan hasil karya siswa yang berisikan kemajuan dan penyelesaian tugastugas secara terus menerus (kontinyu) dan usaha mencapai kompetensi pembelajaran. 108) Model pembelajaran poster comment. Model pembelajaran ini mengandung dua konsep atau istilah yaitu poster dan comment. Poster adalah sebagai kombinasi visual dari rancangan yang kuat, dengan warna, dan pesan dengan maksud untuk menangkap perhatian orang yang lewat tetapi cukup lama menanamkan gagasan yang berarti di dalam ingatannya; dan comment atau komentar adalah ulasan atau tanggapan atas berita, pidato, dan sebagainya (untuk menerangkan atau menjelaskan). Oleh karena itu, model pembelajaran poster coment secara harfiah merupakan model pembelajaran di mana siswa mengomentari poster atau gambar yang telah disiapkan. 109) Model pembelajaran poster session. Model pembelajaran ini merupakan metode presentasi alternatif yang merupakan sebuah cara yang tepat untuk menginformasikan kepada siswa secara cepat, menangkap imajinasi siswa, dan mengundang pertukaran ide di antara siswa. 110) Model pembelajaran PQ4R. Model pembelajaran ini merupakan salah satu bagian dari strategi elaborasi, yakni proses penambahan penilaian, sehingga informasi baru akan menjadi lebih bermakna. Metode ini digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang dibaca dengan tujuan untuk mempelajari sampai tuntas bab demi bab suatu buku pelajaran. 111) Model pembelajaran PQRST. Model pembelajaran ini merupakan suatu metode belajar yang meminta siswa untuk melakukan preview (membaca sekilas), question (bertanya), read (membaca), summarize (meringkas), dan test (menguji). 112) Model pembelajaran practice-rehearsal pairs. Model pembelajaran ini merupakan salah satu strategi pembelajaran strategi yang digunakan untuk mempraktekkan suatu ketrampilan atau prosedur dengan teman belajar dengan latihan praktek berulang-ulang mengunakan informasi untuk mempelajarinya. Strategi ini diharapkan mampu meningkatkan aktivitas siswa karena di dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya menerima secara pasif apa yang diberikan oleh guru tetapi siswa aktif dan kreatif dalam memecahkan masalah yang ditemukan pada saat pelajaran 113) Model pembelajaran prediction guide. Model pembelajaran ini dikembangkan untuk menarik perhatian siswa selama mengikuti pembelajaran. Ini adalah strategi yang digunakan untuk melibatkan siswa di dalam proses pembelajan secara aktif dari awal sampai akhir. Selama penyampaian materi siswa dituntut untuk mencocokkan hasil prediksi mereka dengan materi yang disampaikan oleh guru. 114) Model pembelajaran probing prompting. Model pembelajaran ini menjadikan proses tanya jawab dilakukan dengan menunjuk siswa secara acak sehingga setiap siswa mau tidak mau harus berpartisipasi aktif, siswa tidak bisa menghindar dari proses pembelajaran, setiap saat ia bisa dilibatkan dalam proses tanya jawab, kemungkinan akan terjadi suasana tegang. Untuk mengurangi kondisi tegang, guru hendaknya mengajukan serangkaian pertanyaaan disertai dengan wajah ramah, suara menyejukkan, dan nada lembut. Ada canda, senyum, dan tertawa sehingga suasana menjadi nyaman, menyenangkan, dan ceria. 115) Model pembelajaran problem posing. Model pembelajaran ini merupakan yang terdiri atas (1) perumusan soal sederhana atau perumusan kembali soal yang ada dengan beberapa perubahan agar lebih sederhana dan dapat dikuasai; (2) perumusan soal yang berkaitan dengan syarat-syarat pada soal yang telah diselesaikan dalam rangka mencari alternatif pemecahan; (3) perumusan soal dari informasi atau situasi yang tersedia, baik dilakukan sebelum, ketika, atau setelah memecahkan soal. 116) Metode pembelajaran problem solving. Metode pembelajaran ini merupakan suatu pembelajaran yang menjadikan masalah kehidupan nyata, dan masalah-masalah tersebut dijawab dengan metode ilmiah, rasional dan sistematis. Dengan melakukan pemusatan pada pengajaran dan keterampilan pemecahan masalah yang diikuti dengan penguatan keterampilan. 117) Model pembelajaran project based learning (PjBL). Model pembelajaran ini merupakan pengajaran yang komprehensif yang melibatkan siswa dalam kegiatan penyelidikan yang kooperatif dan berkelanjutan. Para siswa melakukan sendiri penyelidikannya, bersama kelompoknya sendiri, sehingga memungkinkan para siswa dalam tim tersebut mengembangkan keterampilan melakukan riset yang akan bermanfaat bagi pengembangan kemampuan akademis mereka. 118) Model pembelajaran PWIM. Model pembelajaran ini merupakan sebuah model pengajaran yang memusatkan pada otak manusia untuk aktif berpikir melalui data-data yang diterimanya. Pengumpulan data-data yang bersifat khusus akan diproses dan ditarik kesimpulan secara umum. Secara tidak langsung siswa dilatih untuk mandiri dan konsisten terhadap permasalahan yang dihadapi dengan mengambil kesimpulan yang lebih obyetif dari data yang telah diproses. 119) Model pembelajaran question student have. Model ini merupakan suatu model pembelajaran siswa aktif mambuat pertanyaan akan pelajaran yang dibutuhkannya sehingga kemampuan yang dimilikinya tergali secara maksimal. 120) Model pembelajaran quantum teaching. Model pembelajaran ini merupakan orkestrasi bermacam-macam interaksi yang ada didalam dan sekitar momen belajar. Interaksi-interaksi ini mencakup unsur-unsur belajar yang efektif yang dapat mempengaruhi kesuksesan siswa. 121) Pembelajaran Quick on the draw (QD). Model pembelajaran ini diperkenalkan oleh Paul Ginnis yang menginginkan agar peserta didik bekerja sama secara kooperatif pada kelompok-kelompok kecil dengan tujuan untuk menjadi kelompok pertama yang menyelesaikan satu set pertanyaan. 122) Model pembelajaran reading aloud. Model pembelajaran ini merupakan bentuk strategi membaca suatu teks dengan keras yang dapat membantu memfokuskan perhatian secara mental menimbulkan pertanyaan-pertanyaan dan merancang diskusi. Strategi ini mempunyai efek pada memusatkan perhatian dan membuat suatu kelompok yang kohesif. 123) Strategi pembelajaran reading guide. Strategi pembelajaran ini merupakan sebuah strategi yang menggunakan bahan bacaan yang disertai dengan pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab oleh peserta didik. Strategi ini cocok dan pas untuk diterapkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia yang dapat melatih peserta didik membaca dengan baik dan benar 124) Model pembelajaran reciprocal teaching (terbalik). Model pembelajaran ini merupakan konsep baru dalam pembelajaran yang dapat merangsang siswa untuk belajar mandiri, kreatif, dan lebih aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Diharapkan dalam model pembelajaran ini siswa mampu menyajikan materi pembelajaran di depan kelas dan kemampuan siswa dalam belajar mandiri dapat ditingkatkan. 125) Model pembelajaran reflektif. Model pembelajaran ini merupakan pembelajaran dengan melibatkan kegiatan berfikir reflektif pada prosesnya. Refleksi merupakan kegiatan intelektual dan afektif yang melibatkan siswa dalam upaya mengekplorasi pengalaman mereka untuk mencapai pemahaman dan apresiasi-apresiasi baru. 126) Metode pemberian tugas belajar (resitasi). Metode pembelajaran ini sering disebut dengan pekerjaan rumah yaitu metode dimana murid diberi tugas khusus diluar jam pelajaran. Dalam pelaksanaan metode ini anak-anak dapat mengerjakan tugasnya tidak hanya di rumah, akan tetapi bisa juga di perpustakaan, laboratorium, di taman dan sebagainya yang untuk mempertanggungjawabkan kepada guru. 127) Model pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME). Model pembelajaran ini merupakan model baru dalam pembelajaran matematika yang mengarahkan siswa kepada pemecahan masalah matematika dalam kehidupan sehari-hari menggunakan berbagai situasi dan kesempatan untuk menemukan konsep matematika dengan cara mereka sendiri. 128) Model pembelajaran role playing. Model pembelajaran ini merupakan metode pembelajaran yang di dalamnya menampakkan adanya perilaku purapura dari siswa yang terlihat atau peniruan situasi dri tokoh-tokoh sejarah sedemikian rupa. 129) Model pembelajaran RTE. Model pembelajaran ini merupakan suatu pembelajaran yang dilakukan dengan cara membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 3 siswa dan melakukan perputaran, setiap putaran guru memberi soal dan tingkat kesulitan soal yang berbeda-beda bagi tiap-tiap putaran kelompok tersebut sehingga diharapkan siswa dapat memahami pelajaran yang sudah diajarkan. 130) Model pembelajaran round club. Model pembelajaran ini merupakan suatu kegiatan yang mengajarkan masing-masing anggota kelompok mendapat kesempatan untuk memberikan kontribusi mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran anggota yang lain. 131) Model pembelajaran Round table. Model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran kooperatif yang menunjuk siswa dalam suatu kelompok bergiliran mengambil bagian untuk menulis tanggapan, memecahkan masalah, memberikan kontribusi dalam proyek. Pada intinya, siswa bergiliran memberikan kontribusi kepada kelompok dalam bentuk tertulis. 132) Pembelajaran saintifik. Model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang mengintegrasikan keterampilan proses sains ke dalam sistem penyajian materi secara terpadu. Model ini menekankan pada proses pencarian pengetahuan dari pada transfer pengetahuan, peserta didik dipandang sebagai subjek belajar yang perlu dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, sedangkan guru hanya sebagai fasilitator dalam kegiatan belajar. 133) Model pembelajaran SAS. Model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang mengawali pembelajarannya dengan menampilkan dan memperkenalkan sebuah kalimat yang utuh. Mula-mula anak disuguhi sebuah struktur yang memberi makna lengkap yakni struktur kalimat. 134) Model pembelajaran SAVI. Model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang melibatkan gerakan, seperti gerak fisik anggota badan tertentu, berbicara, mendengarkan, melihat, mengamati, dan menggunakan kemampuan intelektual untuk berpikir, menggambarkan, menghubungkan, dan membuat kesimpulan. 135) Model pembelajaran scramble. Model pembelajaran ini merupakan salah satu model pembelajaran yang melibatkan beberapa siswa dalam kelompok untuk bekerja sama menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru dengan cara menyusun huruf menjadi kata, kata menjadi kalimat, atau kalimat yang teracak menjadi sebuah paragraf yang utuh dan bermakna. 136) Model pembelajaran silent demonstration. Model pembelajaran ini merupakan strategi yang digunakan ketika mengajar jenis prosedur langkah demi langkah, dengan mendemonstrasikan prosedur sebisu mungkin maka dapat mendorong peserta didik untuk menjadi siap siaga secara mental. 137) Model pembelajaran small group discussion. Model pembelajaran ini merupakan proses pembelajaran dengan melakukan diskusi kelompok kecil tujuannya agar peserta didik memiliki ketrampilan memecahkan masalah terkait materi pokok dan persoalan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. 138) Model pembelajaran snowball throwing. Model pembelajaran ini adalah salah satu tipe model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran ini menggali potensi kepemimpinan murid dalam kelompok dan keterampilan membuat ataupun menjawab pertanyaan yang dipadukan melalui permainan imajinatif membentuk dan melempar bola salju. 139) Model pembelajaran SQ3R. Model pembelajaran ini terdiri atas singkatan dari Survey, Question, Read, Recite, and Review. Meruapakn strategi yang memperkenalkan pengorganisasian, prediksi, dan pemahaman. Siswa mensurvei, bertanya, membaca, merenungkan, dan meninjau kembali materi teks yang dibaca. Strategi ini dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap informasi tertulis dan membantu mereka menyimpan informasi untuk bahan diskusi, kuis, dan tes. 140) Model pembelajaran STAD. Model pembelajaran ini merupakan salah satu tipe dari pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. 141) Model pembelajaran STM. Model pembelajaran ini dipandang sebagai proses pembelajaran yang senantiasa sesuai dengan konteks pengalaman manusia. Dalam pembelajaran ini siswa diajak untuk meningkatkan kreatifitas, sikap ilmiah, menggunakan konsep, dan proses sains dalam kehidupan sehari-hari. 142) Metode pembelajaran student created case studies. Metode pembelajaran ini adalah salah satu metode pembelajaran yang berlandaskan pada pandangan konstruktivisme, yakni yang menggunakan tipe diskusi kasus atau permasalahan pelajaran yang akan dipelajari. Fungsinya agar siswa dapat menganalisa dan memecahkan masalah bersama siswa lain dari permasalahan yang telah diberikan oleh guru. 143) Model pembelajaran student facilitator and explaining (SFE). Model pembelajaran ini adalah model pembelajaran dimana siswa atau peserta didik mempresentasikan ide atau pendapat pada siswa lainnya. 144) Metode pembelajaran synergetic teaching. Metode pembelajaran ini merupakan sebuah pembelajaran bersinergi, yang memungkinkan peserta didik mendapatkan pengalaman yang berbeda dalam mempelajari materi pembelajaran yang sama. Misalnya belajar dengan membaca referensi (handout) dan belajar dengan mendengarkan presentasi pendidik. Hasilnya kemudian dibandingkan dan diintegrasikan. 145) Model pembelajaran Taba. Model pembelajaran ini merupakan salah satu model pembelajaran yang didasarkan pada penalaran induktif dan beraliran konstruktivisme. Penalaran induktif mempunyai arti suatu proses berpikir dari spesifik menuju general. Penalaran induktif atau inductive reasoning merupakan suatu proses yang dimulai individu membuat sejumlah pengamatan yang kemudian diolah menjadi sebuah konsep atau generalisasi. Dalam pemikiran induktif, individu tidak memiliki pengetahuan abstraksi sebelumnya tetapi tiba-tiba setelah mengamati dan menganalisis pengamatan. 146) Teknik talking chip (kancing gemerincing). Teknik ini merupakan salah satu teknik dari metode structural, dimana masing-masing anggota kelompok mendapatkan kesempatan untuk memberikan kontribusi mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran anggota yang lain dan teknik ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik. 147) Model pembelajaran talking stick. Model pembelajaran ini merupakan metode pembelajaran kelompok dengan bantuan tongkat. Kelompok yang memegang tongkat terlebih dahulu wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah mereka mempelajari materi pokoknya. Kegiatan ini diulang terus-menerus sampai semua kelompok mendapat giliran untuk menjawab pertanyaan dari guru. 148) Model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI). Model pembelajaran ini merupakan salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan, aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement. Aktivitas belajar dalam model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) melibatkan pengakuan tim dan tanggungjawab kelompok untuk pembelajaran individu anggota. 149) Metode pembelajaran team quiz (quiz kelompok). Metode pembelajaran ini merupakan suatu metode yang bermaksud untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar. Dalam tipe ini siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok kecil dengan masing-masing anggota kelompok mempunyai tanggung jawab yang sama atas keberhasilan kelompoknya dalam memahami materi dan menjawab soal. 150) Model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT). Model pembelajaran ini merupakan salah satu strategi pembelajaran kooperatif untuk membantu siswa mereview dan menguasai materi pelajaran serta untuk meningkatkan skill-skill dasar, pencapaian, interaksi positif antar siswa, harga diri, dan sikap penerimaan pada siswa-siswa lain yang berbeda. 151) Model pembelajaran the learning cell. Model pembelajaran ini merupakan salah satu teknik pembelajaran yang membantu siswa belajar dengan lebih efektif yang dilakukan dengan cara para peserta didik berpasangan adalah suatu bentuk belajar kooperatif dalam bentuk berpasangan dimana peserta didik bertanya dan menjawab pertanyaan secara bergantian berdasar pada materi bacaan yang sama. 152) Strategi pembelajaran the power of two. Strategi pembelajaran ini termasuk dalam strategi pembelajaran kooperatif yaitu belajar dalam kelompok kecil dengan menumbuhkan kerja sama secara maksimal melalui kegiatan pembelajaran oleh teman sendiri dengan anggota dua orang untuk mencapai kompetensi dasar. 153) Model pembelajaran the power of two and four. Model pembelajaran ini merupakan salah satu model pembelajaran yang kegiatannya menekankan pada pembiasaan belajar aktif secara individu maupun kelompok. Dalam penerapannya, peserta didik dirancang untuk memanfaatkan bekerja sama dalam pembelajaran yang menekankan pada terbentuknya hubungan antara siswa yang satu dengan yang lainnya serta terbentuknya sikap dan perilaku yang demokratis, kerja sama akan saling memberi dan menerima serta saling melengkapi, sehingga terjadi tukar menukar informasi antar peserta didik dalam menuangkan ide dan pemikiran. 154) Model pembelajaran Think Pair Share (TPS). Model pembelajaran ini merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang di reancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Metode TPS berarti memberikan waktu pada siswa untuk memikirkan jawaban dari pertanyaan atau permasalahan yang akan diberikan oleh guru. Siswa saling membantu dalam menyelesaikan masalah tersebut dengan kemampuan yang dimiliki masing–masing. 155) Model pembelajaran Think-Talk-Write (TTW). Model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang fasilitasi latihan berbahasa secara lisan dan menulis dengan lancer yang mampu mendorong siswa untuk berpikir (memahami), berbicara (melafalkan) dan menuangkan gagasannya dalam bentuk tulisan. 156) Model pembelajaran time token. Model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang cocok untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa atau menghindari siswa mendominasi bicara dan siswa lain hanya diam sama sekali. Hal ini dikarenakan hubungan interaksi sesama teman harus dibangun dengan baik karena hubungan interaksi yang baik akan mempengaruhi proses belajar siswa. 157) Model pembelajaran treffinger. Model pembelajaran ini merupakan salah satu dari sedikit model yang menangani masalah kreativitas secara langsung dan memberikan saran-saran praktis bagaimana mencapai keterpaduan. Treffinger melibatkan keterampilan kognitif dan afektif, dan menunjukkan saling hubungan dan ketergantungan antara keduanya dalam mendorong meningkatnya hasil belajar siswa 158) Strategi pembelajaran true or false. Strategi pembelajaran ini merupakan strategi yang dapat mengajak siswa untuk terlibat ke dalam materi pelajaran dengan segera, yakni menstimulasikan keterlibatan siswa terhadap materi pelajaran dengan segera, menumbuhkan kerjasama tim, pertukaran pendapat dan belajar secara langsung. 159) Metode pembelajaran Two stay two stray (TSTS) atau metode dua tinggal dua tamu, Metode pembelajaran ini merupakan metode pembelajaran yang diawali dengan pembagian kelompok. Setelah kelompok terbentuk guru memberikan tugas berupa permasalahan-permasalahan yang harus mereka diskusikan jawabannya. Struktur dua tinggal dua tamu memberi kesempatan kepada kelompok untuk membagi hasil dan informasi dengan kelompok lain. 160) Model pembelajaran Visual Auditori Kinestetik (VAK). Model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang menekankan bahwa belajar haruslah memanfaatkan alat indra yang dimiliki siswa yakni dengan memperhatikan ketiga gaya belajar yaitu visual, auditori dan kinestetik. 161) Model pembelajaran Teknik Mengklarifikasi Nilai (Value Clarification Technique) atau sering disingkat VCT. Model pembelajaran ini merupakan teknik pengajaran untuk membantu siswa dalam mencari dan menentukan suatu nilai yang dianggap baik dalam menghadapi suatu persoalan melalui proses menganalisis nilai yang sudah ada dan tertanam dalam diri siswa. 162) Model pembelajaran word square. Model pembelajaran ini dilandasi oleh teori belajar behavioristic, untuk membangun proses berfikir peserta didik sehingga peserta didik lebih berfikir kreatif. 163) Metode pembelajaran work in group. Model pembelajaran ini merupakan rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Ada empat unsur penting dalam pembelajaran kelompok, yaitu adanya peserta dalam kelompok, adanya aturan kelompok, adanya upaya belajar, adanya tujuan yang harus dicapai. 164) Model pembelajaran writing in the here and now. Model pembelajaran ini merupakan sebuah model pembelajaran yang dapat membantu peserta didik untuk menuangkan berbagai pengalaman yang telah mereka alami secara langsung.

Item Type: Book
Subjects: Pengajaran Bahasa Inggris dan linguistik Terapan
Psikologi Pendidikan
Penelitian Tindakan Kelas
Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Olahraga
Faculty: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1
Depositing User: Users 17 not found.
Date Deposited: 07 Jul 2022 01:57
Last Modified: 22 Jun 2023 02:11
URI: http://repository.unismabekasi.ac.id/id/eprint/218

Actions (login required)

View Item View Item